Alat ukur adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur suatu benda baik satuan Panjang, berat, temperatur dan satuan lainnya. Jenis – jenis alat ukur ini wajib diketahui, dimengerti dan dapat menggunakan setiap orang, apalagi untuk mereka yang terjun didunia teknik.
Orang yang tidak mengerti atau tidak dapat menggunakan alat ukur dapat berakibat fatal, jika didunia teknik dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan dan pembuatan sebuah produk. Jika didunia kedokteran maka dapat mengakibatkan kesalahan diagnosa terhadap pasien, maka bagi Anda yang berada dibidang tersebut wajib mengetahui cara kerja alat ukur dengan benar.
Untuk bidang pengelasan yang biasanya digunakan adalah Jangka Sorong, tang ampere, tempergun, penggaris, rol meter, siku dan welding gauge. Semua jenis alat ukur tersebut mempunyai peranan yang cukup penting untuk pembuatan sebuah konstruksi. Bagi Anda yang masih belum paham atau mengerti tentang cara menggunakan alat ukur, berikut ini admin pengelasan.net bagikan untuk Anda tentang macam macam alat ukur industri beserta fungsinya.
Jenis alat ukur:
- Alat ukur Panjang.
Berfungsi untuk mengukur satuan Panjang, alat yang digunakan adalah roll meter, penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup, welding gauge (untuk dimensi pengelasan). - Alat Ukur Temperatur.
Digunakan untuk mengukur besar kecil suhu ruangan, untuk alat yang digunakan berupa termometer (termogun, termometer resistensi, termometer digital, bimetal dan yang lainnya). - Alat Ukur Waktu.
Untuk mengukur satuan waktu, alat yang digunakan bisa berupa jam dan stopwatch. - Alat Ukur Massa.
Untuk mengetahui massa suatu benda kita dapat menggunakan neraca atau timbangan dengan berbagai tipe sesuai dengan kebutuhan. Untuk hasil yang lebih rincih kita dapat menggunakan neraca digital, sedangkan untuk yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi kita dapat menggunakan neraca tipe lengan gantung, sama lengan, pegas dan ohaus.
Macam macam Alat Ukur dan Fungsinya:
Daftar Isi
Berikut 37 jenis alat ukur dan fungsinya yang kami rangkum dari berbagai sumber beserta gambarnya.
1. Roll meter atau meteran.
Roll meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur satuan Panjang, bahannya terbuat dari material yang lentur atau dapat digulung, biasanya bahannya terbuat dari seng, kain atau benang. Tipe roll meter ini bervariasi, ada yang 5 meter, 10 meter hingga 20 meter, semua tipe tersebut dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan.
2. Penggaris.
Penggaris adalah alat yang digunakan untuk mengukur satuan Panjang dan juga digunakan untuk membuat sebuah garis. Fungsi penggaris ini hampir sama dengan roll meter, yang membedakan roll meter tidak dapat digunakan untuk menggaris dan penggaris ukurannya lebih pendek. Ukuran penggaris yang umum di pasaran adalah 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 100 cm, jenis material yang digunakan adalah baja yang sudah dilapisi atau dicat, baja tahan karat atau stainless steel, plastik dan kayu.
3. Jangka Sorong (Calipers).
Jangka Sorong merupakan alat ukur satuan Panjang yang mempunyai ketelitian hingga 0,01 mm. dalam aplikasinya jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah lubang, diameter luar, diameter dalam, panjang dan lebar sebuah material. Bidang yang paling sering menggunakan jangka sorong adalah dibidang permesinan, otomotif dan pengelasan. Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Jangka Sorong seperti contoh soal, cara menggunakannya silakan kunjungi di lama Jangka Sorong ini.
4. Mikrometer Sekrup (Micrometer Screw).
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang mempunyai fungsi hampir sama dengan jangka sorong, yang membedakan adalah tingkat ketelitiannya yang lebih tinggi. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup dapat mencapai 0,001 mm sedangkan jangka sorong 0,01. Mikrometer sekrup sering digunakan untuk pengukuran ketebalan dan diameter material yang memerlukan tingkat presisi yang tinggi.
5. Welding Gauge.
Welding Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi material sebelum pengelasan dan mengukur dimensi hasil lasan. Untuk sebelum pengelasan biasanya digunakan untuk mengukur sudut bevel, lebar gap dan root face, sedangkan setelah pengelasan digunakan untuk mengukur tinggi akar las (root), mahkota las (reinforcement) dan cacat las (undercut dan underfill).
6. Termometer.
Termometer merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur suhu di suatu ruangan. Kata termometer berasal dari Bahasa latin yaitu thermo dan meter, arti thermo adalah panas sedangkan meter adalah mengukur sehingga dapat diartikan alat pengukur panas atau suhu. Jenisnya banyak namun yang sering kita jumpai adalah jenis termometer air raksa.
7. Stopwatch.
Stopwatch adalah jenis alat ukur yang berfungsi untuk mengukur satuan waktu yang diperlukan dalam suatu proses atau kegiatan. Penggunaan stopwatch biasanya untuk menghitung lama waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan produk, lama jarak yang ditempuh seorang pelari dan yang lainnya.
8. Neraca atau Timbangan.
Fungsi neraca adalah untuk menghitung massa suatu benda dengan kapasitas tertentu. Saat ini telah banyak variasi neraca, ada yang digital dan ada juga yang masih konvensional. Jika ingin mengetahui massa dengan ketelitian tinggi maka disarankan menggunakan yang digital dan kedap udara.
9. Tang Ampere.
Fungsi tang ampere adalah untuk mengukur arus, voltase dan tahanan listrik. Fungsi tang ampere ini sama dengan amperemeter, Voltmeter dan ohmmeter. Namun tang ampere bentuknya seperti tang dan dapat mengukur semuanya.
10. Ohm meter.
Ohm meter berfungsi untuk mengukur resistensi atau hambatan listrik. Tahanan listrik ini mempunyai fungsi yang cukup penting bagi Anda yang ingin mengetahui konduktivitas suatu benda. Cara menggunakannya sangat mudah, Anda tinggal menghubungkannya secara langsung dengan benda yang akan diukur.
11. Barometer.
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara suatu tempat. Barometer paling sering digunakan dibidang peramalan cuaca, karena jika hasil pengukuran tekanan udaranya rendah maka diperkirakan akan terjadi badai sedangkan jika hasil pengukuran tekanannya tinggi maka cuaca diperkirakan cerah atau normal.
Cara menggunakan barometer sangat sederhana, Anda tinggal meletakkan alat tersebut pada daerah atau lokasi yang ingin Anda ketahui tekanan udaranya. Setelah beberapa waktu Anda tinggal melihat pada display atau monitor hasil pengukurannya.
12. Densitometer.
Densitometer adalah alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur tingkat kegelapan dari suatu benda yang semi transparan atau film. Untuk bidang pengelasan densitometer ini digunakan untuk mengukur densitas dari film radiografi.
Cara menggunakan Densitometer:
- Tentukan lokasi yang akan diukur, setelah itu tekan tombol reset atau zero.
- Letakkan film atau benda yang akan diuji.
- Ukur pada titik yang sama, kemudian akan muncul nilai densitas pada monitor.
13. Hygrometer.
Fungsi hygrometer adalah untuk mengetahui kelembaban pada suatu ruang tertutup. Penggunaan alat ini biasanya dibidang industri elektronik dan makanan, karena jika kelembaban berlebih dapat mengakibatkan alat elektronik rusak dan jika pada makanan dapat menyebabkan makanan itu muncul jamur makanan.
Cara menggunakan hygrometer sangat mudah, Anda tinggal meletakkan alat tersebut dalam ruangan yang diukur kelembabannya, kemudian tinggalkan beberapa menit, setelah itu Anda dapat melihat hasil pengukuran untuk tingkat kelembaban pada monitor alat tersebut.
14. Busur Derajat.
Busur derajat adalah alat untuk mengetahui besar sudut dan menggambar suatu sudut. Jenis busur derajat yang sering kita jumpai adalah setengah lingkaran atau 180 derajat, namun sebenarnya ada juga yang busur derajat tipe lingkaran atau 360 derajat.
Cara menggunakan busur derajat:
- Posisikan titik ujung atau pangkal garis ketitik pusat dari busur derajat.
- Putar busur hingga garis yang menunjukkan 0 derajat sejajar dengan garis acuan.
- Lihat garis yang berhimpit atau sejajar dengan garis yang akan diukur besar sudutnya, maka hasil tersebut menunjukkan hasil pengukuran besar sudut.
15. Penyiku.
Penyiku adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui suatu benda apakah sudutnya sudah 90 derajat atau belum. Jika diukur dengan penyiku sudah rata dan tidak ada rongga, maka sudut tersebut sudah 90 derajat dan sudah rata.
16. Manometer.
Manometer adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk mengukur tekanan dalam suatu ruang baik tekanan dari sebuah gas maupun cairan. Dalam aplikasi pengelasan biasanya digunakan untuk las OAW dan jenis pengelasan yang menggunakan pelindung gas. Manometer ini digunakan untuk mengetahui besar tekanan gas yang keluar dan isi gas yang berada di tabung.
17. Sound Meter Level.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan atau tingginya intensitas suara. Untuk jenisnya terbagi menjadi 2 tingkat yaitu tingkat 1 untuk level yang tinggi sedangkan untuk tingkat 2 digunakan pada tingkat kebisingan yang standar.
18. Anemometer.
Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan Angin. Paling sering digunakan pada bidang Meterologi, Geofisika, Perkiraan Cuaca dan bagi mereka yang bekerja pada bagian painting atau coating. Kecepatan Angin diperlukan dalam bidang painting karena akan berpengaruh terhadap kesempurnaan pengecatan.
19. pH Meter.
pH Meter berfungsi untuk mengetahui alkalinitas atau tingkat keasaman sebuah larutan. Alat ini pada umumnya digunakan pada industri yang bergerak di bidang Pengolahan Limbah, Farmasi, Tekstil, Kimia, Air Minum dan Cat.
20. Waterpass.
Berfungsi sebagai alat ukur kesejajaran atau kerataan sebuah benda atau material dalam posisi datar, vertikal maupun horizontal. Pada umumnya waterpas digunakan untuk mereka yang bergerak dibidang konstruksi baja dan sipil, karena pada pengerjaannya sering membutuhkan tingkat kerataan yang tinggi.
21. Lux Meter.
Digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Alat ini sangat penting digunakan untuk inspeksi penerangan, seperti penerangan di kelas, pencahayaan saat melakukan inspeksi visual pada hasil pekerjaan pengelasan dan tingkat penerangan lainnya.
22. Speedometer.
Mempunyai fungsi sebagai alat pengukur kecepatan sebuah kendaraan yang sedang melaju. Peralatan ini pasti ada dalam setiap kendaraan bermotor baik roda 2 maupun lebih. Sistem dari speedometer ini adalah RPM diubah menjadi km/jam, untuk tipenya ada yang digital dan analog.
23. Altimeter.
Kegunaannya sebagai alat ukur ketinggian titik dari atas permukaan laut. Peralatan ini paling umum digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian seperti pendakian serta sebagai navigasi di dunia penerbangan. Sistem kerjanya berkaitan erat dengan magnet bumi, gelombang dan tekanan udara.
24. Ombrometer.
Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan, yang dimaksud curah hujan di sini adalah terkumpulnya ketinggian air hujan yang berada dalam tempat datar. Satuan ombrometer adalah 1 mm dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 mm.
25. Dial Indicator.
Dial Indikator berfungsi sebagai pengukur kerataan suatu permukaan benda, ketelitiannya dapat mencapai 0,01 mm. Pada aplikasinya sering digunakan didunia otomotif, manufaktur, perkakas dan bengkel permesinan.
26. Plug gauge.
Plug Gauge adalah peralatan kalibrasi yang berfungsi untuk mengecek dimensi lubang apakah sudah sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar, jika sudah sesuai maka produksi dapat dilanjutkan.
27. Ring Gauge.
Ring Gauge adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur diameter luar sebuah silinder apakah sudah sesuai dengan standar atau memenuhi nilai toleransi yang diperbolehkan untuk dilakukan produksi masal pada produk.
28. Taper Gauge.
Taper Gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa dimensi ulir. Jenis bahannya bervariasi namun yang paling umum digunakan adalah bahan baja tahan karat atau stainless steel.
29. Theodolite.
Sebuah peralatan Teknik yang mempunyai fungsi untuk menentukan sebuah ketinggian tanah dengan dua sudut yaitu sudut tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal). Untuk menggunakan Theodolite harus mempunyai keterampilan atau sudah pernah melakukan kursus, karena alat ini penting sebagai awalan dalam pembuatan sebuah Gedung atau proyek.
30. Beaker Glass.
Sebuah wadah berbahan dari kaca yang mempunyai fungsi untuk menampung sebuah cairan atau larutan, dalam alat ini terdapat ukuran berupa garis atau skala yang menunjukkan kapasitasnya dengan satuan mililiter (ml).
31. KWh Meter.
KWh Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah pemakaian daya listrik setiap jamnya, kWh sendiri singkatan dari KiloWatt Hour Meter. Jenis alat ini sering kita jumpai pada setiap rumah, perusahaan atau tempat tempat yang berlangganan listrik.
32. Multitester.
Merupakan alat yang berfungsi sebagai alat ukur lebih dari satu jenis besaran listrik. Untuk jenisnya terdapat 2 jenis, yaitu yang tipe analog dan tipe digital. Untuk pengamatan yang lebih akurat disarankan untuk menggunakan yang jenis digital.
33. Amperemeter.
Berfungsi untuk mengukur besar arus yang mengalir pada satu rangkaian listrik. Jenis dari amperemeter ini ada yang DC dan AC, jadi untuk penggunaannya dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan atau jenis rangkaian yang akan Anda ukur.
34. Selang Timbang.
Fungsi alat ini sama dengan Waterpass, namun terkadang bagian yang dilakukan pengukuran cukup jauh maka alternatifnya menggunakan selang timbang atau selang waterpass. Penggunaan selang timbang paling umum digunakan untuk konstruksi bangunan, baik yang bangunan beton maupun bangunan baja.
35. Sextant.
Alat ukur sextant yang tidak umum digunakan oleh masyarakat luas kecuali bidang yang memang memanfaatkannya. Antara lain adalah navigasi Serta peralatan laut. Second merupakan sebuah peralatan optik yang dirancang sehingga dapat mengukur tinggi sebuah benda angkasa dari permukaan bumi.
Tidak hanya itu juga, perangkat ini dibekali kemampuan untuk mengukur sudut sudut permukaan secara horizontal. Umumnya digunakan untuk menentukan posisi kapal. Sextant ini terbuat dari sebuah teleskop cermin separuh serta sebuah lengan ayun yang mempunyai cermin indeks untuk menentukan tingkat keakuratannya.
36. Spektrometer Massa.
Alat ukur ini merupakan perangkat yang dimanfaatkan untuk menentukan massa sebuah atom atau molekul. Biasanya tersedia pada laboratorium fisika yang meneliti tentang berbagai macam zat. Prinsip kerjanya adalah dengan cara melihat pembelokan partikel yang bermuatan dalam sebuah medan magnet.
37. Kertas Lakmus.
Cara untuk menentukan apakah suatu larutan masuk dalam golongan asam atau basa adalah dengan melihat perubahan pada kertas lakmus. Karena kertas lakmus mengandung campuran tertentu yang akan berubah warna jika dicelupkan ke dalam larutan dengan kadar asam basa yang berbeda.
Kertas lakmus merah atau yang berubah warna dari biru menjadi merah mengindikasikan bahwa larutan tersebut merupakan asam. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru atau yang berubah warna dari merah ke biru, akan menunjukan bahwa larutan tersebut bersifat basa.
Alat ukur industri di atas merupakan yang paling umum digunakan, pada kesempatan selanjutnya akan kami update kembali. Atau jika Anda ada jenis alat ukur yang ingin dijelaskan bisa request pada kolom komentar atau langsung kontak kami, terima kasih.
Baik,bagus
terima kasih