Polaritas Mesin Las – Dalam melakukan pengelasan banyak hal yang harus kita perhatikan agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan syarat keberterimaan standar dan code. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah penggunaan parameter pengelasan.
Parameter pengelasan yang digunakan biasanya mengacu pada welding procedure spesification. Pada WPS terdapat beberapa parameter yang sudah teruji seperti besar arus, voltase, polaritas dan travel speed. Penggunaan parameter yang berbeda ini akan mempengaruhi hasil las mulai dari penetrasi, lebar lasan dan terkadang juga cacat las yang terjadi.
Pada kesempatan ini admin pengelasan.net akan berbagi dengan Anda tentang pemilihan polaritas mesin las SMAW, GMAW, FCAW, SAW dan GTAW beserta efeknya terhadap hasilnya.
Pengertian Polaritas :
Daftar Isi
Polaritas adalah penempatan atau pemasangan kabel elektroda dan kabel massa ke kutub positif/negatif pada ke mesin las. Pemilihan polaritas ini akan menentukan distribusi panas pada busur pengelasan. Untuk arus pengelasan terdapat dua jenis yaitu DC dan AC, sedangkan pada mesin las arus DC terdapat dua jenis polaritas yaitu DCEP dan DCEN.
Perbedaan Polaritas DCEN dan DCEP :
Polaritas DCEP.
Polaritas Direct Current Electrode Positive adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub positif sedangkan untuk kabel yang terhubung dengan material dihubungkan ke kutub negatif.
Polaritas DCEN.
Polaritas Direct Current Electrode Negative adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub negatif sedangkan untuk kabel massa dihubungkan dengan kutub positif.
Pemilihan Polaritas pada Mesin Las :
Sebelum Anda melakukan pengelasan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan seperti hal-hal berikut ini.
Polaritas Mesin Las SMAW :
- DCEP / Polaritas Terbalik.
Menghasilkan penetrasi yang dalam, jenis ini juga sering disebut polaritas DCRP atau juga Polaritas Terbaik. - DCEN / Polaritas Lurus.
Menghasilkan penetrasi yang tidak terlalu dalam namun menghasilkan deposit las yang lebih tinggi. Jenis polaritas ini cocok digunakan pengelasan pada daerah akar las dan pengelasan overlay. - Alternating Current.
Untuk arus ini ada yang tidak sesuai dengan beberapa jenis elektroda, namun dapat meminimalisir terjadinya arc blow.
Polaritas Mesin Las GMAW :
- DCEP.
Digunakan untuk mengelas semua jenis material dengan berbagai variasi ketebalan, posisi dan semua keadaan lingkungan. - DCEN.
Sangat jarang digunakan. - AC (Alternating Current).
Tidak digunakan.
Polaritas Mesin Las GTAW :
- DCEP.
Jarang digunakan karena panas terbesar terjadi pada elektroda tungsten, sehingga jika terjadi panas yang berlebih dikhawatirkan lelehan elektroda tungsten masuk ke dalam logam las dan menjadi cacat las tungsten inclusion. - DCEN.
Digunakan untuk semua jenis logam kecuali material dengan paduan Al dan Mg. Karena paduan Al memerlukan pembersihan lapisan aluminium oxide, dan yang direkomendasikan adalah arus AC. - AC (Alternating Current).
Direkomendasikan untuk pengelasan material aluminium, karena dengan menggunakan arus AC dapat digunakan untuk pembersihan lapisan alumunium oxide.
Polaritas Mesin Las FCAW :
- DCEP.
Paling banyak digunakan. - DCEN.
Pada las FCAW terdapat flux sebagai pelindung, maka ada beberapa jenis flux yang didesain untuk posisi tertentu dan juga dibuat khusus untuk polaritas DCEN. - AC (Alternating Current).
Tidak digunakan.
Polaritas Mesin Las SAW :
- DCEP.
Dapat menghasilkan penetrasi yang baik dan dalam. - DCEN.
Menghasilkan penetrasi yang tidak terlalu dalam tetapi dapat menghasilkan deposit las yang lebih tinggi. Jenis polaritas ini cocok digunakan pengelasan pada daerah akar las dan pengelasan overlay. - Alternating Current.
Digunakan untuk meminimalisir terjadinya arc blow, terutama untuk las SAW yang menggunakan dua elektroda secara bersamaan.
Polaritas pada mesin las beserta kelebihan dan kekurangannya di atas kami ambil dari berbagai sumber, salah satunya adalah TWI. Semoga artikel di atas bermanfaat dan jika ada yang didiskusikan silahkan komen pada kolom di bawah ini.